Laman

19 October 2011

Susahnya untuk Ikhlas.



Ikhlas yang menurut bahasa adalah tulus hati, membersihkan hati dan memurnikan niat, memang kedengarannya mudah untuk diterapkan tetapi ternyata sangat sulit direalitakan dalam kehidupan sehari-hari atau dalam  hal-hal yang mungkin sepele bahkan. Ketika semua dilakukan dengan ikhlas maka semuanya akan menjadi ibadah dan  kita akan mendapatkan pahala. Jadi sebenarnya sangat gampang bukan mendapatkan pahala, asalkan kita bisa membersihkan hati dan memurnikan niat dari apa yang kita kerjakan. Permasalahnnya membersihkan hati dan memurnikan niat tidak segampang membalikkan telapak tangan. Sungguh sulit mengontrol hati ketika kita sedang emosi. Segera mengucapkan istiqfar dan menarik nafas panjang ketika niat kita untuk mengerjakan sesuatu telah ternodai niatnya. Berharap niat kita kembali lurus. Dan sialnya ketika hati kita pada kondisi tidak iklas, sepertinya semua menjadi tidak bersahabat dengan kita.
Seperti contohnya ketika pagi hari ini aku jalan menuju lampu merah ketika berangkat kerja dengan hati yang ngrundel, payung yang masih bisa digunakan tiba-tiba patah, selanjutnya angkot yang biasanya jalannya biasa-biasa aja mendadak seperti mobil yang kehabisan bensin, jalannya membuat perut mual. Jadi sebenarnya ketika kita berangkat kerja, yang dalam hal ini bekerja juga termasuk ibadah, maka ibadahnya menjadi tidak baik, karena niatnya sudah terbelokkan. Semoga kedepannya bisa lebih ikhlas dan mengontrol hati dengan baik, teguran untuk diri sendiri untuk menjadi lebih baik.

No comments:

Post a Comment