Sejak berada dalam kandungan otak janin
sudah sangat berkembang dengan pesat. Janin sudah mampu merasakan dan
memberikan respon terhadap rangsangan dari luar. Sehingga kontak dengan janin
bisa dimulai oleh orang tua semenjak dini. Kontak dengan janin bisa berupa
kontak fisik dengan mengajaknya berbicara dan memberikan rangsangan berupa
usapan kasih sayang. Jika dari seorang ibu rangsangan bayi bisa melalui emosi yang
sedang dirasakan sang ibu, pun juga pengalaman-pengalaman yang sedang dirasakan
oleh sang ibu. Rasa senang, cemas dan stress akan berpengaruh pada tahap
kembang si Janin. Seperti contohnya rasa senang yang dialami oleh ibu, dalam darahnya
akan melepaskan neotransmitter,
zat-zat senang sehingga janinpun ikut merasakannya.
Ketika umur 16 minggu fungsi pendengaran
Janin sudah mulai bisa berfungsi, ia sudah mendengar dan membedakan suara ibu
nya. Dengan mengajaknya berbicara, bisa membuat janin kepercayaan di kemudian
hari, karena sejak Janin ia sudah mengenal suara ibunya, sehingga menyebabkan
ia merasa berada di lingkungan yang tidak asing lagi. Lalu bagaimana dengan
sentuhan dan suara sang ayah?. Janinpun ketika masih dikandungan sudah bisa
mengenal dan membedakan suara ayahnya, ketika ayahnya berbicara dengan teman
prianya. Jadi ikatan batin (Bonding) antara Janin (Bayi) sudah bisa dimulai
sejak dini. Selaim dengan mengajaknya berbicara, kontak fisik dengan janin juga
bisa dilakukan dengan usapan. Ketika janin bergerak, itu menandakan ia sedang
meminta untuk diperhatikan. Cobalah untuk mengusapnya. Kadang ketika bergerak,
bagian tubuhnya ada yang menonjol, itulah saat yang tepat mengusapnya,
memberikan perhatian kita untuknya. Pada saat inipun, adalah saat yang baik
pula untuk ayah memulai interaksi dengan Janin dengan mengusapnya.
Selanjutnya kontak fisik antara bayi dan adalah pada saat persalinan usai. Inilah momen yang tepat untuk
memulai kedekatan dengan bayi, kadang sang ayah merasa ‘takut’ untuk menyentuh
bayinya untuk pertama kali. Takut melukainya, takut salah gendong atau
ketakutan-ketakutan lainnya. Dan sebenarnya hanya butuh kebiasaan saja untuk
menyentuhnya, untuk menghilangkan ketakutan-ketakutan tersebut. Begitu sang Ayah menggendong si kecil saat dia lahir,
artinya semakin dini pula sang bayi mengenal ayahnya. Pelukan dan dekapan yang
Anda berikan secara tidak sadar akan membuat aroma tubuh Anda masuk ke dalam
penciuman bayi. Sentuhan dini yang anda berikan tersebut akan melatih bayi
untuk mengenal anda sebagai figur yang dekat dengannya selain figur ibu.
Proses pembiasaan ini
merupakan hal yang penting sebagai upaya untuk membentuk ikatan emosional
antara ayah dan bayi. Secara psikologis, menciptakan kedekatan emosional antara
ayah dan bayi merupakan hal yang cukup penting dalam proses perkembangan psikis
bayi. Selain kasih sayang dan perhatian dari ibu, dukungan, perhatian, dan
kasih sayang yang diberikan oleh ayah kepada bayinya mampu menciptakan rasa
aman yang menjadi dasar bagi bayi untuk memulai perkembangannya dengan optimal.
So, ikatan batin antara ayah dan bayi sama pentingnya dengan ikatan ibu dan
bayi untuk tumbuh kembangnya dan bisa dimulai semenjak dini semenjak dalam kandungan
sekalipun.
*Didedikasikan untuk Suami tercinta, calon Papa.