Ikhlas yang menurut bahasa adalah tulus
hati, membersihkan hati dan memurnikan niat, memang kedengarannya mudah untuk
diterapkan tetapi ternyata sangat sulit direalitakan dalam kehidupan
sehari-hari atau dalam hal-hal yang
mungkin sepele bahkan. Ketika semua dilakukan dengan ikhlas maka semuanya akan
menjadi ibadah dan kita akan mendapatkan
pahala. Jadi sebenarnya sangat gampang bukan mendapatkan pahala, asalkan kita
bisa membersihkan hati dan memurnikan niat dari apa yang kita kerjakan.
Permasalahnnya membersihkan hati dan memurnikan niat tidak segampang
membalikkan telapak tangan. Sungguh sulit mengontrol hati ketika kita sedang
emosi. Segera mengucapkan istiqfar dan menarik nafas panjang ketika niat kita
untuk mengerjakan sesuatu telah ternodai niatnya. Berharap niat kita kembali
lurus. Dan sialnya ketika hati kita pada kondisi tidak iklas, sepertinya semua
menjadi tidak bersahabat dengan kita.
Seperti contohnya ketika pagi hari ini aku
jalan menuju lampu merah ketika berangkat kerja dengan hati yang ngrundel, payung yang masih bisa
digunakan tiba-tiba patah, selanjutnya angkot yang biasanya jalannya
biasa-biasa aja mendadak seperti mobil yang kehabisan bensin, jalannya membuat
perut mual. Jadi sebenarnya ketika kita berangkat kerja, yang dalam hal ini bekerja
juga termasuk ibadah, maka ibadahnya menjadi tidak baik, karena niatnya sudah
terbelokkan. Semoga kedepannya bisa lebih ikhlas dan mengontrol hati dengan baik,
teguran untuk diri sendiri untuk menjadi lebih baik.
No comments:
Post a Comment