Laman

14 July 2011

My Pregnancy Story

Setelah sebulan menikah, mulailah hal-jhal baru itu muncul: Aku yang biasanya selalu lancar dalam urusan ‘pembuangan’ tiba-tiba mengalami konstipasi. Jadilah, santapan setiap harinya adalah buah papaya dan pisang. Suami juga sedikit kebingungan, dan mengira itu hanya aku yang manja. Belum masalah konstipasi selesai, ada hal baru lagi yang muncul, yaitu ‘ngantukan’ atau cepat sekali merasa ngantuk. Memang sich selama ini juga selalu tidur duluan ketimbang suami, tapi ini benar-benar tidak wajar, tidur 10 jam di malam hari belum  menghilangkan rasa ngantuk. Alhasil di kantor bawaannya ngantuk terus. Belum badan yang terasa pegel-pegel terus. Dan tugas tambahan untuk suami adalah memijat.
Masih saja belum menyadari dengan perubahan yang terjadi, dan akhirnya iseng browsing di internet dan sedikit kaget karena tanda-tandanya mengarah ke kehamilan. Masih sedikit ragu untuk melakukan testpack, takut hanya firasat saja. Akhirnya nunggu sampai sebulan lebih terlambat menstruasi untuk melalukan test urin. Dan hasilnya, alhamdulillah positif. Senang sekali pagi itu melihat hasilnya. Dan suami yang awalnya malas bangun jadi seperti tersiram air, langsung beranjak dari tempat tidur. Seminggu kemudian pergi ke Dr. Ruddy di rumah sakit RKZ Surabaya untuk memastikan kehamilan ini. Wah senangnya ternyata setelah di USG sudah ada segumpal darah dan denyut jantung di perutku.

Setelah episode konstipasi dan pegel-pegel selesai berganti baru episodenya, yaitu mual-mual yang sangat. Memang tidak setiap hari terasa mual tapi kadang kalau mual muncul, bisa sampai empat kali selama sehari. Habis makan akan keluar dan tentunya dengan wujud yang masih sama. Yah, sia-sia lah semua makanan yang masuk. Selalu ingat pesan dokter untuk makan setiap 2 jam sekali meskipun itu mual karena itu untuk perkembangan janin. Ketika ingat nasehat itu maka, semangat untuk makan muncul kembali. Kalau di buat lebih sederhana, siklusnya adalah: makan – muntah – ngantuk – makan –muntah - ngantuk dan begitu seterusnya.

Setelah kehamilan memasuki dua bulan lebih, rasa mual semakin berkurang. Dan tentu saja di ikuti dengan episode yang baru, yaitu rasa lapar yang sangat. Juka dulu sewaktu mual, butuh kemauan yang keras untuk bisa makan setiap dua jam sekali, sekarang sudah dengan sendirinya akan merasakan lapar dalam kurun waktu dua jam. Oh ya lebih dipertegas lagi kalau rasa yang muncul adalah bukan lapar, tetapi lapar sekali. Kalau dua jam sekali harus makan, dan yang dimakan adalah karbohidrat maka akan cepat jadilah tubuh ini, jadi melar tentunya. Bersyukur karena mual sudah berkurang tetapi rasa lapar itu kadang menyikas juga. Masih belum selera makan tapi perut sudah perih banget. Alhasil harus sedia cemilan setiap waktu. Apalagi kalau ke kantor, bekalnya jadi bertambah. Selain harus bawa nasi, mesti bawa buah, cemilan dan juga permen. Ini tidak termasuk sari kedelai yang sering di bawakan sama rekan kantor. Kalau orang tidak hamil silkusnya adalah: makan – kenyang - agak kenyang – biasa - agak lapar - lapar dan lapar sekali tapi kalau orang hamil, siklusnya sangat singkat sekali, yaitu makan – kenyang - lapar sekali - makan – kenyang - lapar sekali dan seterusnya.

Sekarang episode lapar ini belum selesai, dan jika telah selesai kira-kira episodenya berganti dengan apa? kita tunggu saja kelanjutannya.

To be continued…

No comments:

Post a Comment