Laman

07 November 2011

Janin (Bayi) dan Sang Ayah (Papa)


Sejak berada dalam kandungan otak janin sudah sangat berkembang dengan pesat. Janin sudah mampu merasakan dan memberikan respon terhadap rangsangan dari luar. Sehingga kontak dengan janin bisa dimulai oleh orang tua semenjak dini. Kontak dengan janin bisa berupa kontak fisik dengan mengajaknya berbicara dan memberikan rangsangan berupa usapan kasih sayang. Jika dari seorang ibu rangsangan bayi bisa melalui emosi yang sedang dirasakan sang ibu, pun juga pengalaman-pengalaman yang sedang dirasakan oleh sang ibu. Rasa senang, cemas dan stress akan berpengaruh pada tahap kembang si Janin. Seperti contohnya rasa senang yang dialami oleh ibu, dalam darahnya akan melepaskan neotransmitter, zat-zat senang sehingga janinpun ikut merasakannya.  
Ketika umur 16 minggu fungsi pendengaran Janin sudah mulai bisa berfungsi, ia sudah mendengar dan membedakan suara ibu nya. Dengan mengajaknya berbicara, bisa membuat janin kepercayaan di kemudian hari, karena sejak Janin ia sudah mengenal suara ibunya, sehingga menyebabkan ia merasa berada di lingkungan yang tidak asing lagi. Lalu bagaimana dengan sentuhan dan suara sang ayah?. Janinpun ketika masih dikandungan sudah bisa mengenal dan membedakan suara ayahnya, ketika ayahnya berbicara dengan teman prianya. Jadi ikatan batin (Bonding) antara Janin (Bayi) sudah bisa dimulai sejak dini. Selaim dengan mengajaknya berbicara, kontak fisik dengan janin juga bisa dilakukan dengan usapan. Ketika janin bergerak, itu menandakan ia sedang meminta untuk diperhatikan. Cobalah untuk mengusapnya. Kadang ketika bergerak, bagian tubuhnya ada yang menonjol, itulah saat yang tepat mengusapnya, memberikan perhatian kita untuknya. Pada saat inipun, adalah saat yang baik pula untuk ayah memulai interaksi dengan Janin dengan mengusapnya.  
Selanjutnya kontak fisik antara bayi dan adalah pada saat persalinan usai. Inilah momen yang tepat untuk memulai kedekatan dengan bayi, kadang sang ayah merasa ‘takut’ untuk menyentuh bayinya untuk pertama kali. Takut melukainya, takut salah gendong atau ketakutan-ketakutan lainnya. Dan sebenarnya hanya butuh kebiasaan saja untuk menyentuhnya, untuk menghilangkan ketakutan-ketakutan tersebut. Begitu sang  Ayah menggendong si kecil saat dia lahir, artinya semakin dini pula sang bayi mengenal ayahnya. Pelukan dan dekapan yang Anda berikan secara tidak sadar akan membuat aroma tubuh Anda masuk ke dalam penciuman bayi. Sentuhan dini yang anda berikan tersebut akan melatih bayi untuk mengenal anda sebagai figur yang dekat dengannya selain figur ibu.
Proses pembiasaan ini merupakan hal yang penting sebagai upaya untuk membentuk ikatan emosional antara ayah dan bayi. Secara psikologis, menciptakan kedekatan emosional antara ayah dan bayi merupakan hal yang cukup penting dalam proses perkembangan psikis bayi. Selain kasih sayang dan perhatian dari ibu, dukungan, perhatian, dan kasih sayang yang diberikan oleh ayah kepada bayinya mampu menciptakan rasa aman yang menjadi dasar bagi bayi untuk memulai perkembangannya dengan optimal. So, ikatan batin antara ayah dan bayi sama pentingnya dengan ikatan ibu dan bayi untuk tumbuh kembangnya dan bisa dimulai semenjak dini semenjak dalam kandungan sekalipun.

*Didedikasikan untuk Suami tercinta, calon Papa.

No comments:

Post a Comment