Laman

26 November 2011

Pahit di awal tapi endingnya manis

Seharusnya moment belanja untuk mempersiapkan kelahiran si kecil merupakan moment yang membahagiakan bagi pasangan suami istri. Nah lho karena sang suami sedang dinas ke ujung kulon Indonesia alias di Nangro Aceh Darussalam, maka acara belanja menjadi tidak menyenangkan. Memilih-milih barang sendiri, memilih warna-warna sendiri dan yang pasti membawa barang belanjaan sendiri. Yaah, kalo ga belanja sekarang takut nanti semakin mepet dan keburu si kecilnya brojol. Di nikmati saja seharusnya, tapi tetep ya tidak bisa membohongi hati sendiri kala harus menenteng belanjaan sendiri, di liatin banyak orang, bahkan pe dibantuin bawa karena jalan keluar untuk motornya tempat parkir di tokonya sempit. Belum kalo inget masa kelahiran yang semakin dekat dan tiada seorangpun di sampingku, semakin mellow  rasanya. Jadi inget dengan pesan suami katanya mending pahit di awal tapi endingnya manis. Ga ngerti juga apa yang di maksud, ending yang mana?, kalo pahitnya memang sudah berasa. Sudah, sudah tidak perlu meneruskan kesedihan, tidak perlu menuruti hati yang mellow, sedikit menasehati diri sendiri. Tidak perlu berharap yang berlebihan karena itu akan membuat kecewa lebih dalam. Seperti dulu semula saja, mandiri dan tidak bergantung sama orang lain, tunjukkan itu sekarang. Berdoa dan terus berdoa semoga semua baik-baik saja, semoga semua lancar, termasuk kerjaan suami di Aceh, sehingga bisa segera pulang. Dan yang pasti semoga ending yang indah itu segera terwujud, amin.

No comments:

Post a Comment